Sabtu, 10 November 2012

TUGAS KWU, PEMBUATAN DODOL PISANG


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Artinya: “kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”. (QS.An-Nahl:69).
Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya daun pisang untuk makanan ternak. Warna buah pisang cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah pisang untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting.
Buah pisang dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale.
Pisang dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1.      Pisang yang dimakan dalam bentuk segar, misalnya : pisang ambon, raja sere, raja bulu, susu, seribu, dan emas.
2.      Pisang yang dimakan setelah diolah terlebih dahulu, misalnya : pisang kepok, nangka, raja siam, raja bandung, kapas, rotan, gajah, dan tanduk.
Pisang banyak mengandung protein yang kadarnya lebih tinggi daripada buah-buahan lainnya, namun buah pisang mudah busuk. Untuk mencegah pembusukan dapat dilakukan pengawetan, misalnya dalam bentuk keripik, dodol, sale, anggur, dan lain-lain. Dodol pisang nangka merupakan olahan pisang menjadi satu adonan sehingga membentuk kekenyalan tertentu.
Pisang juga disarankan untuk dikonsumsi para wanita hamil karena mengandung asam folat, yang mudah diserap janin melalui rahim. Namun, jangan terlalu berlebihan, sebab satu buah pisang mengandung sekitar 85-100 kalori. Pisang juga mengandung zat besi (Fe) yang berguna untuk mengobati anemia. Pisang mengandung karbohidrat, buah pisang dengan mudah dapat dicerna, gula yang terdapat di buah tersebut diubah menjadi sumber tenaga yang bagus secara cepat, dan itu bagus dalam pembentukan tubuh, untuk kerja otot, dan sangat bagus untuk menghilangkan rasa lelah.
Pisang nangka mempunyai rasa agak masam, sehingga jarang disajikan sebagai pencuci mulut. Rasa asam inilah yang membuat nilai ekonomisnya rendah dibandingkan dengan jenis pisang lainnya, seperti : pisang ambon, pisang raja emas, pisang uli, pisang tanduk, dan lain-lain. Nilai ekonomis pisang nangka dapat ditingkatkan dengan mengolahnya menjadi dodol. Pembuatan dodol pisang ini dapat diterapkan di daerah pedesaan, karena bahannya banyak tersedia dan peralatan yang diperlukan cukup sederhana serta waktu pembuatannya tidak terlalu lama.

B.     Tujuan
1.      Untuk mengawetkan pisang nangka
2.      Untuk meningkatkan nilai ekonomis pisang nangka

C.    Manfaat
1.      Bagi Petani : pembuatan dodol dari pisang nangka dapat meningkatkan nilai ekonomis pisang nangka.
2.      Bagi Mahasiswa : dapat menambah pemasukan uang saku bagi mahasiswa, meningkatkan daya kreativitas, serta menciptakan lapangan pekerjaan baru.
3.      Bagi lingkungan masyarakat : menciptakan lapangan pekerjaan baru






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Kajian Pustaka
      Buyung (2009) menyatakan bahwa: Buah pisang adalah buah yang mungkin tiap hari anda makan. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang cepat mengalami kerusakan, sehingga diperlukan alternatif untuk mengatasi produk yang berlebihan. Pisang mengandung kandungan gula yang lengkap yaitu glukosa, sukrosa dan fruktosa. Kandungan kalori pisang sekitar 90 kalori, nilai ini termasuk tinggi untuk kategori buah buahan.
      Kirana (1981:172) menyatakan bahwa: Pembuatan dodol pisang bertujuan untuk memperpanjang dayan simpan, meningkatkan nilai ekonomis produk pertanian serta penganeka ragaman pangan. Dengan demikian apabila diusahakan untuk tujuan komersil walaupun kecil-kecilan dan sederhana diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan petani dan perbaikan gizi masyarakat.
      Saraswati (1987:79) menyatakan bahwa: Dodol adalah makanan berupa gel yang terbuat dari campuran bahan beras pati, gula dan bahan pengisi lainnya seperti buah dan rumput laut. Dodol tergolong makanan semi basah dengan kadar gula tinggi sehingga dapat disimpan agak lama (1-3 bulan). Pembuatan makanan ini tidak sulit dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang biasa terdapat pada rumah tangga.

B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Baskom
b.      Pisau
c.       Cetakan dodol/Nampan
d.      Penggorengan (Wajan)
e.       Alat penumbuk (alu)
f.       Tungku
g.      Sendok kayu



2.      Bahan
a.       Buah pisang jenis pisang nangka                          1 sisir
b.      Gula pasir                                                              ¼ kg
c.       Gula merah                                                            100 gram
d.      Tepung ketan                                                        50 gram
e.       Garam                                                                   secukupnya
f.       Kelapa                                                                   secukupnya
g.      Panili                                                                     secukupnya

C.    Cara Pembuatan
1.      Kupas buah pisang dan potong kecil-kecil lalu haluskan
2.      Kupas kelapa, parut lalu ambil santannya
3.      Campur pisang yang telah dihaluskan dengan gula pasir, gula merah, tepung ketan, panili, dan santan hingga rata kemudian panaskan sampai terbentuk adonan kental (± 3 ½ jam)
4.      Segera tuangkan adonan yang telah jadi pada cetakan, dinginkan, setelah itu potong-potong menurut ukuran (5x3cm). Kemudian masukkan ke dalam kantong plastik.

D.    Anggaran Dana
1.      Pisang nangka                               1 sisir               = 4000
2.      Gula pasir                                      ¼ kg                =  3.000
3.      Gula merah                                    100gram          =  1500
4.      Tepung ketan                                50gram            = 1000
5.      Garam                                                                   = Secukupnya
6.      Kelapa                                           3                      = 6000
7.      Panili                                             2                      = 500
8.      Plastik kado                                  5                      = 5000
9.      Kertas HVS warna                        5                      = 1000
10.  Mika                                             1 pack              = 5000

Total biaya                                                      = Rp. 27. 000,00



E.     Modal dan Penjualan
      Total biaya                                   : Rp. 27.000
      Harga @ mika                             : Rp. 2000
     
      *Jadi laba yang didapat @ mika           :
           Harga penjualan –biaya produksi    = Rp. 60.000- Rp. 27.000
                                                                        = Rp. 33.000
                                                                         

F.     Tantangan dan Hambatan
1.      Tantangan
Dalam pembuatan dodol kenyot tentunya ada hambatan dalam proses pembuatannya diantaranya :
a.       Konsumen
Biasanya kebanyakan konsumen/ peminat  dari dodol ini adalah orang dewasa, lanjut usia dan anak-anak.
b.      Produsen
Perlu inovasi yang lebih kreatif lagi supaya dodol kenyot produksi kami bisa diterima oleh konsumen.

2.      Hambatan
Ada beberapa hambatan yang kami alami dalam pembuatan dodol kenyot sehat ini
a.       Proses pemasakan
Pada proses pemasakan untuk mengolah pisang nangka untuk menjadi dodol membutuhkan waktu yang lama  kurang lebih 31/2 jam,
b.      Proses pencetakan
Proses pencetakan ini, kami mengalami kesulitan dalam mencetak dodol menjadi  dodol gulung, yang terdiri dari dua warna. Sehingga waktu pencetakan menjadi dodol gulung ini sedikit susah karena lengket.
c.       Proses pengemasan
Pada saat  pengemasan ada sedikit kendala ketika kami membungkus dodol  kenyot sehat ke dalam  plastik , minyak yang dihasilkan oleh dodol membuat plastik  menjadi  licin sehingga membutuhkan waktu lama agar terlihat rapi.
































DAFTAR PUSTAKA
Buyung. 2009. http://cuek.wordpress.com/2009/01/06/dodol-pisang/. Diakses pada, Selasa 2 Oktober 2012.
Kirana. 1981. Dodol pisang nangka. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pangan.
Saraswati. 1987. Membuat sale dan dodol pisang. Jakarta : Bhratara Karya Aksara,
                                                                                                                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar