Kamis, 13 Desember 2012

CLASSIS AMPHIBIA


CLASSIS AMPHIBIA
Memahami struktur dasar tubuh Katak (Rana cancrivora )
Senin, 31 November 2011








Nama                   : Siska Indarbeni
Prodi           : Pendidikan Biologi C
Npm           : 09321239
Kelompok   : 6 (enam)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2011


BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Ada sekitar 3000 spesies amphibia hidup didunia, yang dikelompokkan dalam 3 golongan yaitu anura (katak dan kodok). Caudata atau urodela (salamander). Dan gymnophiona atau Apoda (caecilia). Hanya ada sekitar 60 spesies Caecilia dan sekitar 200 jenis salamander, jadi sebagian besar bangsa amphibia terdiri atas katak dan kodok.
Terminologi “amphibia” diterapakan pada anggota kelas ini karena sebagian besar hewan menghabiskan tahap awal siklus kehidupannya di dalam air, dari bentuk larva mengalami metamorfosis menjadi anak katak dengan alat pernapasan berupa paru –paru. Kehidupan demikian ini tidak mutlak untuk semua amphibia, ada beberapa yang tidak pernah meninggalkan air dan yang lainnya ada yang tidak pernah masuk ke dalam air air dan pada tahap tertentu dari siklus kehidupannya. Ada juga yang tidak punya paru –paru sampai dewasa dan bernapas melalui kulit tersebut selalu basah dan glandular.
Kelompok amhibia adalah vertebrata yang hadir pertama kali yang hidup di darat. Pada dasarnya mereka memiliki pentadaktil (lima ujung jari kaki), meskipun jumlah jari kakinya dapat saja berkurang. Seperti ikan dan reptil, maka amphibia adalah ektoterm atau perubahan suhu rubuh bergantung pada suhu lingkungan. Pada kebanyakan amphibia meninggalkan telur – telurnya dalam kolam dan di aliran – aliran air dan tidak seekorpun dapat berjalan di tanah begitu menetas, sedikit spesies yang hidup jauh dari air.

B.     Tujuan
1.      Agar dapat mengidentifikasi bentuk luar tubuh Rana cancrivora
2.      Agar dapat mengidentifikasi topografi alat-alat visceral Rana cancrivora



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sukiya (2003 :33) menyatakan bahwa Kelompok amhibia adalah vertebrata yang hadir pertama kali yang hidup di darat. Pada dasarnya mereka memiliki pentadaktil (lima ujung jari kaki), meskipun jumlah jari kakinya dapat saja berkurang. Seperti ikan dan reptil, maka amphibia adalah ektoterm atau perubahan suhu rubuh bergantung pada suhu lingkungan. Pada kebanyakan amphibia meninggalkan telur – telurnya dalam kolam dan di aliran – aliran air dan tidak seekorpun dapat berjalan di tanah begitu menetas, sedikit spesies yang hidup jauh dari air.
Hening (2005 : 17) menyatakan bahwa Rana cancrivora memiliki sifat – sifat karakteristik yaitu integumentum licin, memiliki banyak glandulae, dan tidak bersisik, memiliki sepasang exstremitas berupa kaki untuk berjalan dan berenang, mempunyai dua lubang hidung dan berrhubungan dengan cavum oris. Membran tympani di luar, lingua dapat dijulurkan, cor beruang tiga ( 2 ventria 1 antrium), erythrocyte oval bernucleus, bernapas dengan insang pada waktu masih larva, pada saat dewasa menggunakan pulmo dan integumentum, nervi cranalis berjumlah 10 pasang, bersifat poikiloterm, artinya temperatur tubuh berubah menurut lingkungannya, fertilisasi exsterna, stadium larva mempunyai kehidupan aquatis dan mengalami metamorfosis.
Djuhana (2005 : 16 – 17) menyatakan bahwa tubuh katak terdiri dari kepala dan badan, leher belum nampak jelas padanya. Kulit sebagian besar terlepas dari otot disebelah dalamnya, hanya pada beberapa tempat saja melekat pada otot, sehingga merupakan rongga – rongga yang berisi cairan limf subkutan. Kulit katak swah selalu basah, karena adanya sekresi kelenjar – kelenjar mukus yang banyak sekali terdapat padanya.selain daripada itu banyak sekali mengandung kapiler –kapiler darah dari cabang – cabang vena kutanea magna dan arteri kutanae. Dengan demikian kulit ini mengambil bagian penting dalam hal pernapasan hewan tersebut.





BAB III
METODE PRAKTIKUM


A.    Alat dan Bahan
-          Carter
-          Bak parafin
-          Katak  (Rana cancrivora)
B.     Cara kerja 1 :
1.      Mengamati secara seksama preparat tertunjuk. Menggambar bentuk luar tubuh preparat, sehingga menjadi jelas informasi mengenai bentuk tubuh, pembagian wilayah tubuh dan alat –alat tubuh yang tampak dari luar.
2.      Memberi keterangan lengkap, bagian – bagian dari :
a.       Caput : rima oris, nares anteriores, organon visus, membrane tymphani, dan sebagainya.
b.      Truncus : dorsum, ventrum/abdoment, lateral, muara cloaca/anus, exstremitas anterior (femur, crus, pes/pedes, selaput renang, 5 digiti).
3.      Melengkapi pengamatan inspectio Sdr. Terhadap masing –masing bagian organ secara detil : bagian – bagian mata, telinga, hidung, kulit, dll.

C.    Cara kerja 2 :
1.      Mematikan dahulu preparat dengan uap chloroform / eter sebagai pembius
2.      Katak yang sudah mati, di cuci dengan air mengalir.
3.      Melakukan pembedahan di atas papan bedah/bak parafin. Melakukan pengguntingan dimulai pada kulit perut antara kedua lipat paha menyusur garis tengah badan kearah depan sampai dengan dadanya. Selanjutnya system muscularnya digunting dengan arah yang sama.
4.      Mengamati situs viscerum (alat dalam) Rana cancrivora , tentukan jenis kelaminnya, selanjutnya gambar diberi keterangan secara lengkap istilah latin diikuti istilah indonesia-nya. Untuk organ yang tertutup organ lain, menggambar dengan garis putus – putus.
-          Caput (daerah cavum oris) : dentes maxilllaries, nares postiores, palatum, pharynx, os vomer ( dengan dentes) ostium tubae auditivae, rima gotidis, lubang ke saccus vocalis (hanya pada katak jantan), lingua bifida.
-          Truncus : cor, hepar ventriculus, intestinum, cloaca, pancreas, lien, ovarium, oviduct, uterus, atau testes, vasa eferentia, vesica seminalis, mesonephros, ductus mesonephridicus (uterus), vesica urinaria, pulmo, vesica felea.


















BAB IV
A.    DATA HASIL PENGAMATAN
1.      Gambar Inspectio pada katak
2.      Gambar Sectio pada katak
3.      Gambar Sistem pencernaan pada katak
4.      Gambar Sistem urogenital (+,-) pada katak
5.      Gambar Sistem respirasi pada katak
6.      Gambar Bagian – bagian khusus pada katak

























B.     PEMBAHASAN
Kelompok amphibia adalah vertebrata yang hadir pertama kali yang hidup di darat. Pada dasarnya mereka memiliki pentadaktil (lima ujung jari kaki), meskipun jumlah jari kakinya dapat saja berkurang. Seperti ikan dan reptil, maka amphibia adalah ektoterm atau perubahan suhu rubuh bergantung pada suhu lingkungan. Pada kebanyakan amphibia meninggalkan telur – telurnya dalam kolam dan di aliran – aliran air dan tidak seekorpun dapat berjalan di tanah begitu menetas, sedikit spesies yang hidup jauh dari air. Rana cancrivora memiliki sifat – sifat karakteristik yaitu integumentum licin, memiliki banyak glandulae, dan tidak bersisik, memiliki sepasang exstremitas berupa kaki untuk berjalan dan berenang, mempunyai dua lubang hidung dan berrhubungan dengan cavum oris. Membran tympani di luar, lingua dapat dijulurkan, cor beruang tiga ( 2 ventria 1 antrium), erythrocyte oval bernucleus, bernapas dengan insang pada waktu masih larva, pada saat dewasa menggunakan pulmo dan integumentum, nervi cranalis berjumlah 10 pasang, bersifat poikiloterm, artinya temperatur tubuh berubah menurut lingkungannya, fertilisasi exsterna, stadium larva mempunyai kehidupan aquatis dan mengalami metamorfosis.
Seluruh tubuh rana cancrivora terbungkus oleh lapisan integumentum yang selalu basah dan licin.hal ini di sebabkan pada integumentum terdapat pada kelenjar lendir pada ikut berperan dalam respirasi.karena itulah kulit rana cancrivora selalu basah dan sangat vasculer (banyak mengandung pembuluh darah)hingga difusi oksigen dapat berlangsung dengan mudah.integumentum rana cancrivora mudah di kelupas dari tubuhnya.hal ini di sebabkan antara kulit dan otot di bawahnya terdapat rongga atau kantung-kantung limfe yang berisi cairan limfe.hanya pada beberapa tempat saja integumentum melekat pada jaringan otot  di bawahnya dengan perantaraan jaringan ikat.misalnya pada daerah sternum,lipatan femur,sisi kiri-kanan truncus dan pada daerah ke empat kakinya.badan terbagi atas tiga bagian yaitu caput,cervix,dan truncus.
Pada sectio pengguntingan di mulai pada kulit perut antara kedua lipat paha menyusur garis tengah ke arah depan. Sistema digestoria di bedakan atas tractus di gestivus dan glandula di gestoria. Tractus digestivus tersusun atas cavunm oris dengan lingua bifida untuk menangkap mangsanya. Cavum oris di lanjutkan lubang menuju ke pharynx yang tidak mempunyai fungsi langsung pada pencernaan,oesophagus merupakan saluran pendek,ventriculus ada bagian yang di sebut cardia tempat masuknya oesophagus, dan phylorus yaitu lubang di luar menuju intestinum.intestinum tennue terdiri atas duodenum, jejenum dan ileum. Intestinum crassum yang bagian akhirnya disebut rectum menuju ke cloaca. Intestinum ini di gantungkan oleh selaput tipis mesenterium.
Glandula digestoria terdiri atas hepar yang berwarna merah coklat pancreas. Hepar terbagi atas lobus dexter (bagian kanan , bagian kecil, terdiri 3 lobuli) dan lobus sinister (bagian kiri, lebih besar, terdiri 2 lobuli).Dari hepar keluar ductus hepaticus yang halus. Vesica fellea sinilah penyimpanan billus (cairan empedu) yang dihasilkan hepar. Dari vesica fellea keluar saluran yang disebut ductus cysticus. Ductus hepaticus dan cysticus arah caudal membentuk ductus choleodocus saluran yang lebih besar berjalan di dalam pancreas, bermuara di duodenum. Pancreas berwarna kekuningan, melekat diantara pars ascendens dan pars descendens duodeni. Ia mengirimkan salurannya (ductus pancreaticus = ductus wirsungianus ) bermuara di duodenum.
Sistema urogenitalia rana cancrivora dibedakan atas organon uropeotica dan organon genitalia. Alat-alatnya terletak retroperitoneal (di luar peritoneum)terdiri atas ren dalam stadium meshonephros sepasang di kanan kiri columna vertebralis memanjang craniocauda ) berwarna merah kecoklatan ,ductus mesonephridicus (ureter) merupakan sepasang saluran halus masing-masing keluar dorsolatera dari tiap ren dan berjalan di sisi lateral menuju cauda bermuara di dorsal cloaca. Ductus ini di sebut juga ductus wolffii. Pada hewan betina,bermuara di sebelah mediocauda dari masing-masing uterus. Vesica urinaria merupakan sebuah kantung tipis sebagai tonjolan dari dinding cloaca.
Organon genitalia feminina terdiri atas sepanjang ovarium merupakan gonade menghasilkan ova (sel-sel kelamin betina).Organon genitalia masculina terdiri atas testes, vasaefferentia dan cloaca.
Sistema respiratoria rana cancrivora dewasa dengan menggunakan pulmo dan integumentum. Pernapasan dengan pulmo udara masuk melewati nares anteriores--cavum nasi—nares posteriores – cavum oris – Iarynx – bronchus – pulmo. Pulmo merupakan kantung elastis, prmukaan dinding dalam terdapat lipatan yang berfungsi untuk memperluas pemukaan. Bronchus sangat pendek dan tidak ada trachea. Mekanisme pernapasan pulmo di atur oleh otot-otot didaerah mendibula dan otot perut, sebab rana tidak memiliki costae dan diafragma.
Sistem serculatoria berfungsi mengangkut oksigen dan CO2 antara alat – alat pernapasan dan jaringan, mengangkut sari makanan dari trackus digestivus atau dari tempat penimbunan ke jaringan tempat yang membutuhkan, memgangkut sisa makanan ke tempat pembuangan, mengangkut hormon dari glandula endokrin ke seluruh tubuh. Alat – alat cerculatoria terdiri atas cor dan vasa (arteri dan vena). Cor terbungkus pericardium, berbentuk conus (kerut) dengan puncaknya apexordis. Untuk mengurangi gesekan antara cor dan pericordium adalah cairan liquorpeicardii (suatu cairan yang ada antara cor dan pericardium.
Ada sekitar 3000 spesies amphibia hidup didunia, yang dikelompokkan dalam 3 golongan yaitu anura (katak dan kodok). Caudata atau urodela (salamander). Dan gymnophiona atau Apoda (caecilia). Hanya ada sekitar 60 spesies Caecilia dan sekitar 200 jenis salamander, jadi sebagian besar bangsa amphibia terdiri atas katak dan kodok.
Terminologi “amphibia” diterapakan pada anggota kelas ini karena sebagian besar hewan menghabiskan tahap awal siklus kehidupannya di dalam air, dari bentuk larva mengalami metamorfosis menjadi anak katak dengan alat pernapasan berupa paru –paru. Kehidupan demikian ini tidak mutlak untuk semua amphibia, ada beberapa yang tidak pernah meninggalkan air dan yang lainnya ada yang tidak pernah masuk ke dalam air air dan pada tahap tertentu dari siklus kehidupannya. Ada juga yang tidak punya paru –paru sampai dewasa dan bernapas melalui kulit tersebut selalu basah dan glandular.










BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil pengamatan di atas bahwa Rana cancrivora memiliki sifat – sifat karakteristik yaitu integumentum licin, memiliki banyak glandulae, dan tidak bersisik, memiliki sepasang exstremitas berupa kaki untuk berjalan dan berenang, mempunyai dua lubang hidung dan berrhubungan dengan cavum oris. Membran tympani di luar, lingua dapat dijulurkan, cor beruang tiga ( 2 ventria 1 antrium), erythrocyte oval bernucleus, bernapas dengan insang pada waktu masih larva, pada saat dewasa menggunakan pulmo dan integumentum, nervi cranalis berjumlah 10 pasang, bersifat poikiloterm, artinya temperatur tubuh berubah menurut lingkungannya, fertilisasi exsterna, stadium larva mempunyai kehidupan aquatis dan mengalami metamorfosis.














DAFTAR PUSTAKA
Annonimus. 2009. Praktikum Rana cancrivora. http://iinc3zbio. Blogspot. Com/2009/07/praktikum.katak – Rana cancrivora. html. di askes Minggu, 6 November 2011.
Djuhanda, tatang. 2000. Anatomi dari 4 spesies hewan vertebrata. Bandung :Armico.
Hening, widowati .2005. Zoologi Vertebrata. Jakarta : FKIP  Umm metro.
Sukiya. 2003. Biologi vertebrata. Yogyakarta : IMPTS






1 komentar: