Sabtu, 09 April 2011

PEMBUATAN LARUTAN KI DAN LARUTAN NACL

I.                 Topik        :Pembuatan larutan KI dan pembuatan larutan Nacl
II.             Hari/tgl     :Rabu,27 Oktober 2010
III.         Tujuan     :Mengetahui cara pembuatan larutan KI dan larutan Nacl
IV.         Dasar teori

Wirjosoemarto ( 2000) Menyatakan bahwa larutan merupakan campuran homogeny dari dua macam zat atau lebih. Dalam berbagai percobaan kimia sering digunakan larutan baku yang terdiri atas larutan baku primer dan sekunder. Larutan baku primer adalah larutan yang dijadikan acuan untuk penetapan konsentrasi larutan lain. Larutan baku sekunder adalah larutan yang konsentrasinya distandarisasi terhadap larutan baku primer.

Mulyono (2006) Menyataan bahwa zat padat untuk menghasilkan larutan sering digunakan dalam keseharian. Caranya sejumlah zat padat dihilangkan volume pelarut dimasukkan sejumlah zat padat biasanya diikuti pengadukan. Pembuatan larutan zat padat sebagai pereaksi umum atau perkhusus tidaklah sederhana pereaksi itu untuk tujuan analisa kuantitatif atau tujuan lain. Sedangkan teknik pengenceran pada umumnya asam anorganik berupa cairan pekat. Zat cair organic umumnya bersifat mudah menguap dan terbakar.

Annisanfushie (2008) Menyatakan bahwa larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas cairan atau padatan. larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil salute relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut.



V.             Alat dan bahan
a.       Alat
-          Gelas ukur 100 ml   1 buah
-          Gelas kimia 100 ml 2 buah
-          Spatula                     2 buah
-          Neraca ohause       1 buah
-          Botol                        2 buah
-          Corong                    2 buah

b.      Bahan
-          Kalium iodida(KI)            4,15 gr
-          Natrium klorida (Nacl)   1,46 gr
-          Aquades                            100 ml

VI.        Cara kerja

A.    Untuk kalium iodide (KI)
       1.   Menimbang 4,5 gr KI menggunakan neraca ohause.       
2.    Mengukur 50 ml aquades menggunakan gelas ukur menggunakan gelas ukur 100 ml.
3.   Memasukkan 50 ml aquades ke dalam gelas kimia.
1.       Memasukkan sedikit demi sedikit KI ke dalam gelas kimia sambil di aduk.
2.      Setelah dingin menyimpan larutan ke dalam botol dan member label.




B. Untuk kalium klrorida (Nacl)
1.      Menimbang 1,46 gr Nacl menggunakan neraca ohause.
2.      Mengukur 50 ml aquades menggunakan gelas ukur 100 ml.
3.      Memasukkan 50 ml aquades ke dalam gelas kimia.
4.      Memasukkan sedikit demi sedikit Nacl ke dalam gelas kimia sambil di aduk.
5.      Setelah dingin,menyimpan larutan ke dalam botol dan member label.
VII.          Data hasil pengamatan

NO
Reaksi
 Sebelum direaksikan
Setelah direaksikan
1
KI+Nacl
 KI Berwarna putih padat,tidak berbau.

Nacl Berwarna putih dan tidak berbau.

Larutan KI yang dilarutkan dengan aquades,setelah diaduk terjadi reaksi yaitu larutan menjadi dingin. Begitu juga pada Nacl.

VIII.       Deskripsi Data

a.       Pembuatan Larutan KI
Berdasarkan data hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa,pada percobaan  pertama KI sebelum direaksikan berbentuk padat dan berwarna putih,dan pada aquades berbentuk cair dan berwarna bening (tidak berbau). Setelah direaksikan  oleh KI dan direaksikan menggunakan aquades,setelah di aduk KI mudah terlarut dan menjadi bening(tidak berbau).





b.      Pembuatan Larutan Nacl
Berdasarkan data hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa,pada percobaan kedua Nacl sebelum direaksikan berbentuk padat dan berwarna putih,dan pada aquades berbentuk cair dan berwarna bening(tidak berbau). Setelah direaksikan oleh Nacl dan direaksikan oleh aquades,kemudian diaduk,setelah di aduk Nacl mudah terlarut dan menghasilkan warna yang bening dan tidak berbau.

IX.             Analisis Data
a.       Menghitung volume asam yang akan di diencerkan dilarutan yang akan dibuat.
Untuk kalium Iodida (KI) 0,5
Diket  :            M KI               = 0,5 M
            Aquades          = 50 ml                        = 0,05 l
            Mr kI               = 166
Dit      :            gr……..?????
Jawab: m         =n/v
            0,5       =n/0,05
            n          =0,025
            n          =gr/mr
            0,025   =gr/166
            gr         =4,15 gram











b.      Untuk Nacl 0,05
Diket  :            M Nacl           =0,5 m
            Aquades          =50ml              =0,05l
            Mr Nacl           =58,5
Dit      :  gr……..?????
Jawab: m         =n/v
            O,5      =n/0,05
            n          =0,025
            n          =gr/mr
            0,025   =gr/58,5
            Gr        =1,46
  
X.                Pembahasan
Pada pembuatan larutan KI dan larutan Nacl,menggunakan aquades sebagai zat pelarut. Aquades yang digunakan sebanyak 50 ml pada setiap pengenceran larutan. Aquades merupakan pelarut universal sehingga banyak digunakan sebagai pelarut. Zat terlarut dalam percobaan ini adalah KI dan Nacl  sedangkan zat pelautnya adalah aquades. Aquades merupakan zat cair yang tidak berbau dan dapat digunakan sebagai pelarut,untuk dapat melarutka KI dan Nacl. Menurut kesetimbangan air merupakan elekiliy yang sangat lemah,karena sebagian molekul air tereonisasi menurut reaksi H2O(Aq) H+(aq) + OH-(Aq), oleh karena itu jumlah molekul air yang teronisasi sangat sedikit. Pada pembuatan larutan pertama pada Kalium Iodida (KI) yang dilarutkan menggunakan aquades menghasilka larutan yang berwarna putih,setelah diaduk. Prosedur kerja pada Kalium Iodida (KI).




1.      Menimbang 4,15 gr KI mengunakan neraca ohause.
2.      Mengukur 50 ml aquades menggunakan gelas ukur 100 ml.
3.      Memasukkan 50 ml aquades kedalam gelas kimia.
4.      Memasukkan sedikit demi sedikit KI kedalam gelas kimia sambil diaduk.
5.      Setelah dingin menyimpan larutan kedalam botol dan member label.

Asam klorida adalah larutan aquatic dari gas hydrogen ,ini merupakan asam kuat. Senyawa ini digunakan secara luas oleh industri, cara menentukan larutan ini yaitu dengan cara menyiapkan alat dan bahan  untuk pembuatan larutan,dan menghitung volume asam yang akan diencerkan,membuat prosedur kerja dan melakukan percobaan. Larutan merupakan fase yang setiap hari ada disekitar kita,suatu sistem homogen yang mengandung dua atau lebih zat yang masing-masing komponennya tidak bisa dibedakan secara fisik yang disebut larutan. Komponen pada larutan terdiri dari dua jenis yaitu pelarut dan terlaru. Pelarut merupakan komponen yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak. Larutan terbentuk melalui pencamouran dua atau lebih zat murni yang molekulnya beriteraksi langsung dalam sejumlah kecil solute. Prosedur kerja pada Natrium Klorida(Nacl).
1.      Menimbang1,46 gr Nacl menggukan neraca ohause.
2.      Mengukur 50ml aquades mengunakan gelas ukur 100ml
3.      Memasukkan 50ml aquades kedalam gelas kimia.
4.      Memasukkan sedikit demi sedikit Nacl kedalam gelas kimia sambil di aduk.
5.      Setelah dingin menyimpan larutan kedalam botol dan member table.
           



XI.             Kesimpulan
Dari data hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa larutan merupakan campuran homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut pada percobaan ini adalah KI dan Nacl sedangkan zat pelarutnya adalah aquades.

XII.          DAFTAR PUSTAKA

Annisafushie.2008.http://annisafushie.wordpress.com/2088/10/29/74

Mulyono.2006. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta: Bumi Aksara

Wirjosoemarto,koesmadji. 2000. Teknik Laboratorium. Universitas Indonesia

Senin, 28 Maret 2011

anatomi tumbuhan



BAB 1
AKAR
Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari perisikel atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang.
Pada kebanyakan tumbuhan dikotil dan gimnospermae, sistem perakaran berupa akar tunggang yang memiliki satu akar pokok yang besar, sedangkan pada tumbuhan monokotil berupa akar serabut, yang berupa rambut dan berukuran relatif sama.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
anatomi-akarGambar Akar









1.      Fungsi Akar :
a.       Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah,
b.      Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan,
c.       Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut,
d.      Memperkokoh berdirinya batang,
e.       Alat perkembangbiakan vegetative,
f.       Alatpernafasan.
Macam-macam akar berdasarkan fungsinya :
-          Akar penyimpan    -   Akar pembelit
-          Akar udara                        -   Akar napas (pneumatofor)
-          Akar sukulen                     -   Akar penunjang
-          Akar panjat                       -   Mikorhiza
Pada tumbuhan dicotyledonae & Gymnospermae memiliki akar tunggang dan pada Monocotyledon memiliki akar serabut (akar adventif).
2.      Tipe Akar :
a.       Akar primer
Berkembang dari radikula saat embrio, membentuk cabang-cabang akar pd sisinya, mengalami pertumbuhan sekunder pd bagian yg dewasa, berfungsi : Sebagai alat pemegang pd tanah & untuk menyimpan bahan makanan cadangan, penyerapan air & garam mineral dilakukan terutamaoleh bagian akar yg masih dlm pertumbuhan primer (rambut- rambut akar). Perkembangnya membentuk sistem akar tunggang :Terjadi pd akar Gymnospermae & Dicotyledoneae, Terdiri atas pembentukan jar pembuluh sekunder oleh kambium pembuluh (kambium vaskuler) & pembentukan periderm oleh felogen, Awalnya terjadi pembelahan sel prokambium diantara floem primer & xilem primer, Pembelahan sel diikuti oleh selperisikel, Pembelahan sel kambium menghasilkan xilem lebih cepatdibanding floem, & menyebabkan : permukaan kambium rata, xilem sekunder lebih tebal. Pada jarak tertentu dari sel inisial pucuk akar, dapat dibedakan jaringan tudung akar, epidermis, korteks akar, dan silinder pusat.
Struktur akar primer











b. Akar sekunder
Terjadi pd akar Gymnospermae & Dicotyledoneae, Terdiri atas pembentukan jar pembuluh sekunder oleh kambium pembuluh (kambium vaskuler) & pembentukan periderm oleh felogen, Awalnya terjd pembelahan selprokambium diantara floem primer & xilem primer, Pembelahan sel diikuti oleh selperisikel, Pembelahan sel kambium menghasilkan xilem lbh cepatdibanding floem, & menyebabkanpermukaan kambium rata, xilem sekunder leibh tebal.
Gambar pertumbuhan sekunder pada akar
 
Picture 018
3.      Struktur Akar :
1.      Struktur luar :
Pada umunya struktur luar akar terdiri dari :
a.       Ujung akar, merupakan bagian akar yang paling muda.Disebut juga sebagai titik tumbuh karena berisi jaringan meristem yang aktif membelah.Pembelahan meristem apical akan membentuk zona pembelahan sel, zona pemanjangan, dan zona pendewasaan.Dibelakang ujung akar terdapat daerah pemanjangan yang sel-selnya dapat membesar dan memanjang.Dibelakangnya lagi terdapat sel-sel yang melakukan diferensiasi sehingga terjadi perubahan bentuk sel sesuai fungsinya.
b.      Tudung akar.Ujung akar terdiri dari sel muda yang mudah rusak.Untuk melindungi dari kerusakan ujung akar dilindungi oleh kaliptra yang disebut tudung akar.Tudung akar berlendir pada bagian luarnya untuk memudahkan akar menembus tanah.Tudung akar juga bersifat mudah rusak, namun senantiasa tumbuh sel-sel baru.
c.       Bulu akar. Pada akar yang masih muda terdapat bulu akar yang sebenarnya merupakan tonjolan sel epidermis akar.Bulu akar dapat menyusup di antara partikel tanah sehingga memperluas bidang penyerapan air dan garam mineral.
2.      Struktur dalam :
a.       Epidermis, sel berdinding tipis, tersusun rapat, tetapi mudah dilalui air. Sebagian selnya mengalami modifikasi menjadi bulu-bulu akar untuk memperluas bidang penyerapan. Dinding sel tidak dilapisi kutikula.
b.      Korteks, letaknya disebelah dalam epidermis mengelilingi silinder pusat, tersusun atas beberapa lapis sel yang tidak teratur dan banyak ruang antar sel yang penting untuk pertukaran udara. Dapat menyimpan cadangan makanan.
c.       Endodermis, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Dinding selnya mengalami penebalan gabus (suberin) yang membentuk rangkaian pita yang disebut pita kaspari.Pita kaspari berfungsi sebagai penghalang keluarnya cairan masuk melalui sitoplasma.Selain itu endodermis berfungsi mengatur jalannya air sampai ke silinder pusat.



Picture 012Struktur endodermis akar





d.      Stele (silinder pusat), merupakan bagian terdalam dari akar yang terdiri atas jaringan :
a.       Perisikel/ perikambium, merupakan lapisan terluar stele yang berperan dalam pembentukan cabang akar.
b.      jaringan pengangkutan berupa pembuluh kayu ( xylem ) dan pembuluh tapis ( floem ).Pada tumbuhan monokotil letak xylem dan floem berselang-seling.Pada tumbuhan dikotil,xylem terletak di pusat akar berbentuk bintang.
c.       Empulur, merupakan jaringan pengisi di antara jaringan pengangkut,berupa jaringan parenkim.
Sistem jaringan pada sayatan melintang akar dikotil
4.      Hubungan antara struktur akar dan penyerapan air
Penyerapan air dan mineral dari dalam tanah dilakukan terutama oleh bagian akar muda. Air melakukan pemantakan melalui tudung akar dan meristem pucuk. Penyerapan air terjadi di daerah akar yang muda karena di daerah ini banyak terdapat rambut akar yang berperan penting dalam penyerapan air. Halangan utama untuk pengangkutan yang melintasi akar adalah endodermis. Sel endodermis menjaga lewatnya larutan secara terpilih dari luar kedalam pembuluh.
Menurut Kramer (1959), penyerapan air dan garam tidak terbatas pada bagian yang muda saja. Pada akar dewasa yang memiliki periderm, penyerapan air mungkin terjadi melalui lentisel. Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi anatomi akar.
5.      Adaptasi Akar Pada Kondisi Kering
Pada kondisi kering, akar beradaptasi dengan membentuk kulit yang tebal, sklerifikasi sel korteks, dan isolasi silinder pembuluh dengan pembentukan periderm atau nekrosis parenkim korteks. Xylem berjalan dengan baik sehingga dapat membantu pengangkutan air dengan cepat.
BAB II
BATANG

Pada umunya batang terletak di luar tanah, hanya sebagian kecil saja tanaman yang mempunyai batang di dalam tanah.Batang yang terletak di dalam tanah dapat membentuk rimpang, dan umbi batang.Batang memiliki buku dan ruas.Buku merupakan tempat melekatnya daun, sedangkan ruas merupakan daerah di antara dua buku.
gambar struktur anatomi batang
Pada umumnya, batang memiliki 3 bagian pokok, yaitu :
1.      epidermis,
2.      korteks,
3.      endodermis,
4.      dan silinder pusat ( stele ).
5.      Terdiri atas 1 lapisan sel.
Epidermis batang merupakan sel hidup dan dapat bermitosis.Epidermis batang berfungsi sebagai pelindung sehingga dinding selnya dilapisi oleh semacam gabus sehingga tidak mudah dilewati oleh air.Dinding sel epidermis batang tersusun rapat tanpa ruang antar sel.Korteks batang mempunyai susunan seperti korteks akar.Sel-selnya berdinding tipis dan tersusun tidak beraturan dengan ruang antar sel.Didalam silinder pusat terdapat berkas-berkas pengangkut.Susunan berkas pengangkut pada akar berbeda dengan batang.Pada batang, masing-masing berkas pengangkut tersusun atas satu ikatan xylem di sebelah dalam dan satu ikatan floem di sebelah luar.Pada bagian tengah stele terdapat jaringan empulur, dan parenkim di antara berkas pengangkut disebut jari-jari empulur.
1.      Fungsi Batang :
Ø  alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh,
Ø  alat perkembangbiakan vegetative,
Ø  alat penyimpan bahan makanan cadangan,
Ø  tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah.
2.      Macam- Macam Batang :
a.      Batang Primer
Meristem pucuk (apical) berkembang secara : Promeristem, terdiri dari sel inisial, daerah meristem, berdiferensiasi membentuk protoderm (membentuk epidermis), prokambium (membentuk jaringan pembuluh (xylem & floem) primer, meristem dasar (membentuk jaringan dasar tumbuhan: parenkim, sklerenkim korteks & empulur, serta kolenkim korteks.
b.      Batang Sekunder
Batang sekunder yaitu akibat dari pertumbuhan sekunder pada batang.Hasil aktivitas cambium pembuluh (vaskuler) yang membelah secara terus-menerus yaitu cambium intravaskuler (terletak antara xylem dan floem), cambium intervaskuler (terletak diantara berkas pengangkut), pembelahan cambium dengan arah membujur dan menjari.
Gambar batang primer dan batang sekunder


Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya, yaitu :
1.      Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a.       Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya.Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b.      Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c.       Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d.      Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang.Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium.lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler.Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
2.      Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas.Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yangmenyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.
Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp)





BAB III
DAUN
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi.Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosintesis.
Karakteristik jaringan pembuluh dalam tangkai dan tulang daun utamasama dengan dalam batang. Jaringan fotosintesis dan jaringan parenkim nonfotosintesis ditemukan bersama dalam daun dan korteks batang muda.Sifat penting pertumbuhan apikalnya cepat berhenti, bentuk dan ukuran daun ditemukan oleh pertumbuhan interkalar dan marginal, merupakan organ yang memiliki variasi bentuk morfologi dan anatomi. Tipe daun yaitu, daun hijau/ helaian daun : berfungsi untuk fotosintesis. Kantafil (sisik pada tunas atau batang di bawah tanah), berfungsi sebagai pelindung atau tempat penyimpanan cadangan makanan. Hipsofil yaitu berbagai tipe braktea yang mengilingi bunga yang berfungsi sebagai pelindung (warna dan fungsi dengan petela).Katiledon yaitu daun pertama pada tumbuhan.
1.      Fungsi daun:
Ø  sebagai tempat fotosintesis,
Ø  sebagai alat penguapan (evaporasi),
Ø  sebagai tempat menyimpan bahan makanan,
Ø  sebagai alat perkembangbiakan vegetative


Gambar Histori daun dan stomata





2.      Tipe Daun :
1.      Helai daun (foliage leaves), merupakan organ fotosintesis.
2.      Katafil
Katafil adalah sisik yang tampak pada kuncup dan batang dibawah tanah, yang fungsinya untuk pelindung atau penyimpan bahan cadangan.Daun paling bawah dinamakan profil.Pada monokotil biasanya hanya ada satu profil, sedangkan pada dikotilterdapat dua profil.
3.      Hipsofil
Hipsofil adalah berbagai tipe braktea yang mengelilingi bunga dan berfungsi sebagai pelindung. Hipsofil sering kali berwarna dan berfungsi sama dengan petala.
4.      Katiledon
Katiledon adalah daun pertama dari tumbuhan.Organ floranya juga dipandang sebagai daun.Secara histologi daun tersusun dari tiga tipe jaringan pembuluh.
Berdasarkan kesediaan air di lingkungannya dapat di bedakan tumbuhan xerofit, mesofit, dan hidrofit (higrifit).Xerofit beradaptasi pada habitat kering, mesofit memerlukan air tanah dalam jumlah banyak dan atmosfer yang lembab, hidrofit, bergantung pada lingkungan yang sangat lembab atau tumbuh sebagian atau seruluhnya dalam air.Sifat tumbuhan yang terkait dengan habitat itu masing-masing disebut xeromorfi, mesomorfi, dan hidromorfi.
3.      Anatomi daun
dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1.      Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula.Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.Epidermis daun dari tumbuhan yang berbeda beragam dalam hal jumlah lapisan bentuk, struktur, lapisan stomata, lapisan dan susunan trikoma, serta adanya sel khusus.Struktur daun biasanyapipih.Jaringan epidermis atas berbeda dengan epidermis bawah.Permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan permukaan bawah disebut permukaan abaksial.
2.      Parenkim/Mesofil





Bagian utama helain daun adalah misofil yang banyak mengandung kloroplas dan ruang antar sel,Mesofil terdiri atas jaringan parenkim yang terdapat di sebelah dalam epidermis. Mesofil mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas.Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast.Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus.Sel parenkim biasanya menyusun jaringan dasar pada tumbuhan, oleh karena itu disebut jaringan dasar.
Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi bebrapa jenis jaringan, yaitu:

·         Parenkim Asimilasi

Biasanya terletak di bagian tepi suatu organ, misalnya pada daun, batang yang berwarna hijau, dan buah. Di dalam selnya terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis
·         Parenkim Penimbun
Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya: pada empulur batang, umbi akaL umbi lapis, akar rimpang (rizoma), atau biji. Di dalam sel-selnya terdapat cadangan makanan yang berupa gula, tepung, lemak atau protein,

·         Parenkim Air

Terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah panas (xerofit) untuk menghadapi masa kering, misalnya pada tumbuhan kaktus dan lidah buaya,

·         Parenkim Udara

Ruang antar selnva besar, sel- sel penyusunnya bulat sebagai alat pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai daun tumbuhan enceng gondok.Jaringan mesofil terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan mesofil terdiri dari dua jaringan yaitu: jaringan palisade (jaringan tiang) dan jaringan spons (jaringan bunga karang).
o    Jaringan palisade (jaringan tiang)
Sel-sel jaringan palisade berbentuk memanjang seperti tiang dan tersusun rapat. Pada jaringan palisade, terdapat banyak kloroplas. Oleh sebab itu fotosintesis terjadi di jaringan ini.
o    Jaringan spons (jaringan bunga karang)
Berbeda dari jaringan palisade, jaringan spons sel-selnya tidak tersusun rapat.Karena sel-selnya tidak tersusun rapat, jaringan spons digunakan untuk menyimpan cadangan makanan.Pada tumbuhan monokotil, jaringan mesofil tidak terdiri atas jaringan palisade dan jaringan spons.Fotosintesis terjadi pada jaringan mesofil.
3.      Jaringan Pembuluh












Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.Jaringan pembuluh dan jaringan nonpembuluh disekelilingnya sering dinamakan tulang daun atau vena. Ada tumbuhan yang memiliki rumbuhan daun tunggal,misalnya pada Coniferales dan Equsetum. Susunan  tulang daun pada daun disebut pertulangan daun atau venation.
Ada dua jenis pembuluh yaitu: Pembuluh kayu (xylem), Pembuluh tapis (floem).
Ø  Pembuluh kayu (xylem)










Merupakan pembuluh yang berperan untuk mengangkut air dan mineral yang diserap akar dari tanah menuju daun.Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda.Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong.Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada batang.
Trakeid dan trakea merupakan dua kelompok sel yang membangun pembuluh xilem.Kedua tipe sel berbentuk bulat panjang, berdinding sekunder dari lignin dan tidak mengandung kloroplas sehingga berupa sel mati. Perbedaan pokok antara keduanya, adalah pada trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang), hanya ada celah (noktah), berupa plasmodesmata yang menghubungkan satu sel dengan sel lainnya. Sedangkan pada trakea terdapat perforasi pada bagian ujung-ujung  selnya. Transpor air dan mineral pada trakea berlangsung melalui perforasi ini, sedangkan pada trakeid berlangsung lewat noktah (celah) antar sel selnya.Sel-sel pembentuk trakea tersusun sedemikian rupa sehingga merupakan deretan sel memanjang (ujung bertemu ujung) membentuk pipa panjang (kapiler).Bentuk penebalan pada dinding trakea dapat berupa cincin spiral, atau jala.
Ø  Pembuluh tapis (floem)










Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim.
Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Merupakan pembuluh yang berperan untuk mengangkut hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim.
Pada tumbuhan dikotil, terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu dan pembuluh tapis.Tapi pada tumbuhan monokotil, tidak terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu dan pembuluh tapis.Akibat adanya kambium, memungkinkan batang tumbuhan dikotil bertambah lebar dan terbentuknya lingkaran tahun pada batang.

 

BAB IV

BUNGA

Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup").Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik).Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence.Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan.Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret. Bunga sesungguhnya adalah kuncup daun yang telah mengalami modifikasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai alat reproduksi yang menghasilkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
1.      Bagian- bagian Bunga

flower_anatomy



Adapun bagian-bagian bunga meliputi :
1.      Dasar bunga (reseptakel),
2.      Kelopak bunga (calyx) yang terdiri dari beberapa daun kelopak (sepal) yang berwarna hijau. Kaliks berfungsi melindungi bunga ketika masih kuncup dari kekeringan.
3.      Tajuk atau mahkota bunga (corolla), berfungsi menarik serangga atau hewan lain yang akan menyerbuk bunga.
4.      Alat kelamin jantan (androesium), terdiri dari beberapa benang sari (stamen),
5.      Alat kelamin betina (ginoesium), terdiri dari satu atau lebih daun buah (karpel) yang akan membentuk putik (pistil).
Bunga yang memiliki semua bagian di atas disebut bunga lengkap.Jika memiliki putik dan benang sari disebut bunga sempurna. Jika hanya memiliki putik saja disebut bunga betina dan kalau hanya memiliki benang sari saja disebut bunga jantan.Bunga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan karena menghasilkan alat kelamin jantan ( benang sari) dan alat kelamin betina ( putik ).
Bunga memiliki 4 tipe organ, berututan dari luar kedalam, yaitu sepala yang menyusun kaliks, petala yang menyusun korola, stamen, dan pistilum sebagai organ perkembangbiakan. Statemen terdiri atas filamen (tangkai sari), dan antera (kepala sari). Antera umumnya berisi 4 kantong serbuk sari yang berpasangan dalam 2 lobus terdapat jaringan steril, yaitu konektivum.
Karpela berkembang dari telome fertile, yaitu telome yang membawa sporangium berlekatan membentuk organ seperti daun yang membawa ovulum pada bagian tepinya. Perlekatan dua atau lebih karpela membentuk ginoesium. Ada 3 tipe gonoesium, yaitu apokarpi, pseudo-sinkarpi, eu-sinkarpi. Di dalam ovarium terdapat ovulum yang terdiri atas nuselus yang di kelilingi satu atau dua integument, menempel pada plasenta dengan sebuah tangkai yang disebut khalaza. Ada 2 tipe ovulum, yaitu atropus dan anatropus.
Pada angiospermae terjadi pembuahan ganda, yaitu terjadi 2 macam peleburan: peleburan gamet jantan dengan sel telur menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi embrio dan peleburan gamet jantan yang lain dengan inti kandung lembaga sekunder menghasilkan endosperm. Endosperm adalah jaringan penyimpan makanan cadangan untuk embrio. Embrio adalah calon tumbuhan muda. Berdasarkan cara perkembangbiakannya, embrio dikotil dikelompokkan menjadi 5 tipe, yaitu tipe crucifer, asterad, solanad, caryophylad, dan chenopodiad.

2.      Fungsi bunga :

Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni.Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.Tumbuhan Crateva religiosa berbunga sempurna: memiliki stamen dan pistillum.
 Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
  • Kelopak bunga atau calyx;
  • Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
  • Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
  • Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen.Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
BAB V
BUAH
1.      Pengertian buah
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium).Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid.Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
2.      Proses pembentukan buah
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak.Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium).Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih.Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu.Itulah sebabnya menjadi penting untuk mempelajari struktur bunga, dalam kaitannya untuk memahami bagaimana suatu macam buah terbentuk.
peach-fruit-anatomy

3.      Macam- macam buah
Buah dibedakan menjadi 3 jenis yaitu : buah tunggal, buah agregat, dan buah majemuk

a. Buah Tunggal
Buah tunggal yaitu bila buah dibentuk oleh satu bakal buah .
Contoh: buah manga

b. Buah Agregat
Buah agregat yaitu buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari satu bunga. Contoh: buah srikaya, sirsak, dan arbei

c. Buah Majemuk
Buah majemuk yaitu bila buah dibentuh dari banyak bakal buah dari banyak bunga. Contoh: buah nanas, kluwih, dan buah nagka.




4.      Jenis Buah
Secara umum jenis buah dibedakan menjadi dua yaitu buah sejati dan buah semu
1. Buah Sejati
Buah sejati ialah buah yang terbentuk dari bakal buah dan selurugh jaringannya berasal dari bakal buah
Contoh: buah mannga, semangka, alpukat

2. Buah semu
Buah semu ialah buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain dari bunga. Misalnya pada jambu mede, bagian yang manis ialah tangkai bunga yang menggembung, sedangkan buah yang sesungguh nya ialah bagian yang kecil dan keras. Contoh: jambu mede, arbei, apel, semangka.Pada buah yang telah dewasa, daun buah menjadi dinding duah yang terdiri dari tiga lapisan jaringan yang berbeda, misalnya pada buah kelapa lapisan luar tipis dan mengkilat, lapisan tengah menjadi sabut, sedangkan bagian dalam yang keras disebut tempurung.


BAB VI
BIJI
1.      Pengertian Biji
Biji merupakan sumber makanan yang paling penting bagi hewan dan manusia.Di antara Angiospermae, Poaceae, paling banyak menghasilkan pangan yang berasal dari biji.Fabeceae menempati tempat kedua dalam kepentingan itu.Selain itu pangan, biji menjadi sumber minuman (kopi, coklat, bir), obat, serat (kapas), dan minyak yang digunakan dalam industri.
Keterangan struktur anatomi biji, yaitu :
  • Kulit biji          : terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji.
  • Hipokotil         : bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon.
  • Radikula          : bagian terminal (ujung).
  • Epikotil           : bagian atas pangkal.
  • Plumula           : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun.
  • Kotiledon        : bagian cadangan makanan
2.      Bagian-Bagian Biji

Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji.Pada saat pembuahan, tabung sari memasuki kantung embrio melalui mikropil dan menempatkan dua buah inti gamet jantan padanya. Satu diantaranya bersatu dengan inti sel telur dan yang lain sersatu dengan dua inti polar atau hasil penyatuannya, yakni inti sekunder. Penyatuan gamet jantan sel telur menghasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio. Penyatuan gamet jantan yang lain dengan kedua inti polar menghasilkan inti sel endosperm pertama yang akan membelah-belah menghasilkan jaringan endosperm. Proses yang melibatkan kedua macam pembuahan (penyatuan) tersebut dinamakan pembuahan ganda.Biji masak terdiri dari 3 bagian :embriodan endosperm (keduanya hasil pembuahan ganda), serta kulit biji yang dibentuk oleh dinding bakal biji, termasuk kedua integumennya.
Embrio adalah sporofit muda yang tidak segera melanjutkan pertumbuhannya.melainkan melalui masa istirahat (dorman). Saat itu biasanya tahan stress: kekrangan air, panas atau dingin yang berlebihan, penekanan, dan serangan kimiawi. Cadangan makanan dalam biji menunjang sporofit muda yang muncul dari biji yang berkecambah sampai mampu berfotosintesis.Sebab itu, penyimpanan cadangan makanan merupakan salah satu fungsi utama biji.

Pembuahan ganda merupakan rangsangan yang memulai peristiwa perkembangan yang menghasilkan biji.Pertumbuhan dan diferensiasi bakal biji, kantung embrio, serta endosperm dan embrio berlangsung menurut stadium yang saling terkait serta mengikuti urutan yang khas.Setelah pembuahan, pertumbuhan bakal biji segera diikuti oleh pertumbuhan endosperm.Peningkatan volume endosperm berkaitan dengan pertambahan kantong embrio. Embrio akan menunjukkan pertambahan ukuran dengan cepat setelah endosperm mencapai volume maksimum. Pada kapri, pertumbuhan embrio terjadi seiring dengan pengurangan volume endosperm sehingga embrio hamper memenuhi kantung embrio sebelum masa dorman.
Endosperm merupakan jaringan yang khas bagi Angiospermae dan merupakan hasil penyatuan tiga inti, yakni dua inti polar dan satu inti gamet jantan. Ada tiga macam cara pembentukan endosperm, yakni nuklir, seluler, dan helobial.pada endosperm nuklir,pembelahan ini menghasilkan sejumlah besar inti bebas.endosperm seperti itu dapat tetap berinti bebas atau kemudian mengalami pembentukan dinding di sekeliling setiap inti. Contohnya pada Capcella bursa-pastoris.Pada endosperm seluler, pembentukan dinding dimulai pada mitosis pertama dan berlanjut selama endosperm tumbuh. Pada endosperm helobial (nama menurut kelompok Helobiae), kantong embrio terbagi menjadi dua sel yang tak sama besar. Sel yang besar (biasanya di daerah kalaza) umumnya berkembang nonseluler, sedangkan sel di dekat mikropil, selain berukuran lebih kecil juga beragam perilakunya.Jenis helobial ditemukan terutama pada monokotil.