BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Lidah Buaya (Aloe vera) adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam
dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan
kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan di pekarangan rumah dengan mudah dan
di kawasan kering di Afrika.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman
lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta
sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.
Secara
umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang
mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku
industri.
Permen merupakan makanan ringan yang sudah sejak lama dikenal masyarakat Indonesia, hampir semua daerah di Indonesia mengenal permen. Atas dasar itu kami mencoba sesuatu yang berbeda dengan mengolah lidah buaya menjadi camilan yang disukai kalangan anak – anak. Di kota metro, salah satu peluang usaha yang masih terbuka adalah usaha di bidang makana ringan. Tingginya minat masyarakat akan makanan ringan adalah sebuah peluang yang sangat baik. Khususnya makanan ringan untuk anak –anak yang sangat rentan akan bahan kimia berbahaya, seperti zat pewarna berbahaya, pemanis buatan yang tidak standar dengan keamanan pangan. Permen adalah makanan yang sangat disukai anak – anak, baik dari rasa manisnya, bentuknya. Dan warnanya yang selalu menarik.
Permen lidah buaya adalah hasil dari olahan home industri yang berbahan baku utama yaitu lidah buaya. Di tengah banyaknya panganan yang ada di Indonesia kami berinisiatif mencoba membuat camilan yang mempunyai banyak manfaat bagi tubuh, setelah kami berunding saling tukar pendapat tentang usaha panganan apa yang belum banyak orang mengetahui bahwa tanaman ini hanya di manfaatkan sebagai obat penumbuh rambut. Setelah kami cari tahu di internet tentang kandungan yang terdapat pada lidah buaya (Aloe vera). Ternyata memang tanaman ini mempunyai banyak sekali manfaat yaitu berupa kandungan vitamin yang dapat digunakan sebagai obat, tapi di tangan kami, kami mencoba mengolah tanaman ini menjadi permen sebagai panganan yang enak dan disisi lain sebagai obat serta camilan keluarga.
B. Penjelasan Al-Qur’an
tA$s% w $yJä3Ï?ù't ×P$yèsÛ ÿ¾ÏmÏR$s%yöè? wÎ) $yJä3è?ù'¬6tR ¾Ï&Î#Írù'tGÎ/ @ö6s% br& $yJä3uÏ?ù't 4 $yJä3Ï9ºs $£JÏB ÓÍ_yJ¯=tæ þÎn1u 4 ÎoTÎ) àMø.ts? s'©#ÏB 7Qöqs% w tbqãZÏB÷sã «!$$Î/ Nèdur ÍotÅzFy$$Î/ öNèd tbrãÏÿ»x. ÇÌÐÈ
Artinya:
Yusuf berkata: "tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan
diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu,
sebelum makanan itu sampai kepadamu. yang demikian itu adalah sebagian dari apa
yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari
kemudian.
C. Manfaat permen lidah buaya (lovera candy) antara lain :
Dengan adanya pembuatan Lovera candy diharapkan memberikan manfaat antara lain :
1. Lovera candy sebagai hasil kreatifitas mahasiswa dapat lebih menggali jiwa kreatif, jiwa wirausaha dan dapat menambah wawasan dan pengalaman dari mahasiswa sendiri untuk terus dapat membuat inovasi bahan makanan yang berbahan baku dari alam sekitar yang mungkin sebelumnya mungkin belum benilai guna bagi masyarakat.
2. Lovera candy bagi masyarakat dapat menjadi suatu alternative makanan ringan khususnya bagi anak –anak yang siap santap aman, memiliki manfaat untuk kesehatan dengan bahan baku lokal. Serta dengan lovera candy dapat pula meningkatkan nilai guna lidah buaya di masyarakat dan dapat pula membuka lapangan kerja.
D. Tujuan
1. Meningkatkan nilai ekonomis dan nilai guna dari tanaman lidah buaya
2. Memasok dan memperkenalkan produk variasi dari tanaman lidah buaya khususnya dalam produk makana ringan lovera candy untuk lingkup kota metro
3. Menciptakan peluang usaha bagi masyarakat, khususnya untuk masyarakat dan warga metro dan sekitarnya
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Tinjuan Pustaka
Menurut Hamzah (2012) bahwa Gel lidah buaya mengandung beberapa bahan aktif alami yang dapat
berguna sebagai antibakteri. Antraquinon pada jumlah sedikit
membantu absorbsi dari saluran gastro intestinal mempunyai
efek antimikroba dan efek membunuh rasa sakit. Saponin terdapat
sebanyak 3% dari gel Lidah buaya (Aloe
vera) memiliki kemampuan antiseptik. Substansi ini bereaksi kuat sebagai antimikroba
melawan bakteri, virus, jamur, dan yeast. Lidah buaya yang dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan
akan memiliki peran penting dalam pembangunan lingkungan dan pemeliharaan
lingkungan.
Menurut Tito (2012) menyatakan bahwa
Tumbuhan lidah buaya sudah dikenal sejak ribuan tahun silam ini memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan tubuh. berdasarkan hasil penelitian tanaman ini
mengandung zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, dan
polisakarida yang bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dan darah tinggi,
mengurangi asam urat, menyembuhkan ambeien dan gatal-gatal, memperlancar
pencernaan, mengencangkan kulit, dan mencegah kanker. Terdapat lebih dari 350 jenis lidah buaya yang termasuk dalam
suku liaiaceae, sebagian di antaranya sudah disilangkan. Ada tiga jenis lidah
buaya yang dibudidayakan secara komersial di dunia, yakni Curacao aloe atau Aloe barbadensis Miller, Cape aloe atau Aloe ferox Miller, dan Socotrine aloe yang salah satunya adalah Aloe Perryi Baker. Dari
ketiga jenis tersebut yang banyak dimanfaatkan adalah spesies Aloe barbadensis
Miller yang ditemukan pada tahun 1768 oleh Philip Miller, seorang pakar botani
asal Inggris. Lidah buaya
pontianak dikategorikan sebagai Aloe cbinensis Baker, karena dideskripiskan
olch Baker pada tahun 1877. Tanaman ini berasal dari Cina, tetapi bukan tanaman
asli Cina. Ciri-ciri tanaman ini adalah bunganya berwarna oranye, pelepah
berwarna hijau muda, pelepah bagian atas agak cekung, dan mempunyai totol putih
di daun saat tanaman masih muda.
Ada 2 macam tanaman lidah buaya yakni : tanaman lidah buaya beracun dan tanaman
lidah buaya yang tidak beracun. tanaman lidah buaya yang beracun ditandai
dengan warna merah pada bagian tajam lidah buaya tersebut.
B.
Alat
dan Bahan
Bahan :
Ø 2
rumpun lidah buaya (Aloe vera)
Ø 1
bungkus agar-agar
Ø 500
gram gula pasir
Ø 4
gelas air
Alat
:
Ø Pisau
Ø Blender
Ø Mangkok
Ø Panci
Ø Cetakan
agar-agar
Ø Pengaduk
C.
Cara
Pembuatan Permen Lidah buaya (lovera
candy)
Cara
pembuatan dibagi dalam dua tahapan, yaitu :
1. Pertama
tahapan pembuatan rebusan lidah buaya
2. Selanjutnya
baru pembuatan jellynya.
Tahap
1
a. Bersihkah
lidah buaya, lalu kupas kulitnya kemudian potong-potong sesuai selera.
b. Bersihkan
lendir yang melekat pada daging lidah buaya dengan mencucinya menggunakan air
mengalir sambil diremas- remas.
c. Setelah
lendir hilang dengan menggunakan kapur sirih, masukkan irisan daging lidah
buaya dalam air panas, rendam sekitar 10 menit.
d. Tiriskan.
Tahap
2
a. Menghaluskan
lidah buaya (Aloe vera) yang
sebelumnya sudah direbus terlebih dahulu dengan menggunakan blender.
b. Menyiapkan
panci untuk merebus campuran agar-agar dan lidah buaya (Aloe vera), (Sebenarnya panduannya sudah ada di belakang bungkus).
c. Memasukkan
gula 500 gram, 4 gelas air,2 bungkus agar-agar, dan lidah buaya (Aloe vera) yang telah dihaluskan ke
dalam panci.
d. Masak
sampai mendidih.
e. Kemudian
siapkan cetakan
f. Tunggu
sampai agar-agar lidah buaya (Aloe vera)
dingin.
g. Mengiris
agar – agar lidah buaya (Aloe vera)
sesuai selera, kemudian letakkan pada nampan dan dijemur pada terik matahari.
D.
Perincian
Dana
Biaya yang dibutuhkan:
Harga penjualan 1 toples = Rp. 15.000-,
·
Lidah buaya : membudidayakan sendiri bahan baku
·
1/2 kg Gula pasir : Rp.6.000-,
·
1 bungkus agar-agar swallow : Rp.2.000-,
·
Toples :
Rp.2.000-,
Toatal biaya produksi : Rp 10.000-,
Jadi laba yang didapatkan =
Harga penjualan – biaya produksi =
Rp.15.000 – Rp. 10.000 = Rp.5.000
E.
Hambatan
dan Tantangan
1.
Hambatan
Dalam pembuatan permen lidah buaya
tentunya ada hambatan dalam proses pembuatannya diantaraya :
a. Cuaca
Cuaca
yang kurang mendukung akan sedikit menyulitkan dalam proses pengeringan atau
pengawetan, meskipun terdapat alternatif lain misalnya menggunakan oven, namun
hal ini cukup menjadi kendala dalam produksi permen. Disisi lain musim panas
berkepanjangan juga berdampak pada berkurangnya ketebalan daging dari lidah
buaya itu sendiri.
b. Peralatan
produksi
Keterbatasan
peralatan dalam produksi premen lovera candy, menjadi salah satu hambatan dalam
memproduksi premen. Karena dalam proses pembuatannya menggunakan alat-alat
sederhana.
2.
Tantangan
a.
Marketing
Dalam pemasaran pun demikian, karena produk kita
harus bersaing dengan permen-permen yang lain yang sudah mereka kenal lebih dulu, hal ini merupakan tantanngan bagi
kami selaku produsen premen lovera candy
untuk lebih menampilkan permen yang memiliki tampilan beda yang tentunya
memiliki daya saing di pasaran.
Alat tambahan yang dapat digunakan untuk mempercantik tampilan lovera candy adalah membungkus lovera candy dengan plastik kado warna
warni dan menambahkan pita dan pegangan untuk mempermudah anak – anak memakan lovera candy.
b.
Konsumen
Kebanyakan konsumen dari permen sendiri adalah anak-anak. Dimana kecenderungan mereka yang lebih
menyukai makanan dengan warna-warna terang, yang justru sebenarnya malah membahayakan kesehatan mereka. Permen yang
kebanyakan kita kenal dan sangat akrab dengan anak-anak adalah permen yang mengadung
pewarna yang tidak layak dikonsumsi dan menggunakan pemanis buatan. Di sinilah lagi-lagi
tantangan bagi kami, karena produk permen yang kita buat, tidak menggunakan
pemanis atau pewarna buatan sehingga mempertahankan keaslian warna dari aloe
vera itu sendiri, tentunya warna dan rasa tidak setajam permen yang menggunakan
warna sintetis/pemanis buatan. Tapi disini kami optimis, dengan
kelebihan-kelebihan permen yang kami tawarkan, dengan sejumlah manfaat dan
khasiat yang ada di dalamnya. Jadi permen yang kita produksi dapat diminati
oleh semua kalangan, anak, remaja, dan orang tua.
DAFTAR
PUSTAKA
Tito. 2012. Manfaat
Lidah Buaya. http//tito/Manfaat_Lidah_Buaya.html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar